Selasa, 02 November 2010

MANUSIA DAN CINTA KASIH


Manusia dan cinta kasih




  • Pengertian Cinta Kasih

Menurut saya sendiri pengertian cinta kasih adalah dimana kita mempunyai rasa suka, sayang, kagum dan menarik. Cinta dan kasih itu sendiri pun, tidak hanya kepada manusia saja,bisa kepada Tuhan, binatang, tumbuhan dan benda/koleksi.
Cinta yang sempurna adalah cinta yang sebagaimananya kita harus tulus, setia dan penuh dengan kasih sayang. Bila kita menyepelekan hal tersebut maka kita akan mendapatkan masalah yang sangat besar.


Menurut kamus umum bahasa Indonesia  karya W.J.S Poerwa Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih. Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, saebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan  juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan. Keintiman, dan kemesraan.  Yang dimaksud dengan  keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah  keintiman  yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada  jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak,  ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan, sayang dan sebagainya.Makan minum dari satu piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling  menyimpan rahasia  dan lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah  adalah cinta kepada  orang tua, anak, saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.

  • Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam  kehidupan  manusia, cinta menampakan  diri dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri, kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur`an.

  • Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti ,  nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar  beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.

  • Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang  ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpahkan kasih sayang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya,  saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang  bulat dan utuh.Bila salah satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran, terancamlah kebahagian rumah tangga itu.

  • Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada seorang  gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia mulai hidup untuk orang lain”. Pernyataan  ini dijabarkan secara indah oleh William Shakespeare dalam kisah  “Romeo dan Juliet”, bila di Indonesia kisah”  Roro Mendut dan Prono Citro”


  • Belas Kasihan
Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya. Penderitaan  ini mengandung arti luas.  Mungkin tua, sakit-sakitan, yatim piatu, penyakit yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah.


  • Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yang sama-sama sebanding, sedangkan cinta kasih ibu merupakan cinta kasih terhadap orang-orang yang lemah tanpa daya. Walaupun terdapat perbedaan besar antara kedua jenis tersebut, Kedua-duanya mempunyai kesamaan bahwa pada hakekatnya cinta kasih tidak terbatas kepada seseorang saja. Berlawan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta  kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.


DAFTAF REFRENSI :

arikaka.com/bab-iii-manusia-dan-cinta-kasih/

MANUSIA DAN PENDERITAAN


Manusia dan penderitaan




Pengertian Penderitaan
Adalah merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan yang dapat membuat manusia merasa tidak nyaman akan hidupnya, hal ini bisa dilakukan dengan cara fisik maupun batin.
  1. Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau fisik dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
- Contoh siksaan yang bersifat psikis, antara lain :
  • Kebimbangan,
  • Kesepian, dan
  • Ketakutan.
- Sebab – Sebab seseorang merasa ketakutan, antara lain :
  • Claustrophobia ( takut ruangan tertutup ),
  • Agorophobia ( takut terhadap ruangan terbuka ),
  • Gamang ( takut berada di tempat ketinggian ),
  • Kegelapan ( takut bila ada di tempat gelap ),
  • Kesakitan ( takut yang disebabkan rasa sakit ), dan
  • Kegagalan ( takut akan mengalami kegagalan )


  1. Kekalutan Mental
Pengertian kekalutan mental adalah gangguan jiwa yang timbul karena seseorang tidak mampu menghadapi persoalan yang sedang dihadapi.
- Gejala – Gejala seseorang mengalami kekalutan mental, antara lain :
  • Nampak pada jasmani ( pusing, sesak nafas, demam ),
  • Nampak pada kejiwaan ( cemas, takut patah hati )
- Tahap – Tahap gangguan kejiwaan, antara lain :
  • Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala – gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohani,
  • Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, dan
  • Kekalutan merupakan titik patah ( mental breakdown )
- Sebab – Sebab timbulnya kekalutan mental, antara lain :
  • Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani maupun rohani yang kurang sempurna,
  • Terjadinya konflik social budaya akibat norma, dan
  • Cara pematangan batin yang salah.
- Proses – Proses kekalutan mental mendorong seseorang kearah :
  • Positif ( trauma, luka jiwa )
  • Negatif ( trauma yang diperlarutkan yang akhirnya frustasi )
- Bentuk – Bentuk Frustasi, antara lain :
  • Agresi,
  • Regresi,
  • Fiksasi,
  • Proyeksi,
  • Identifikasi,
  • Narsisme, dan
  • Autisme.
- Penderita kekalutan mental banyak terdapat pada lingkungan seperti :
  • Kota – Kota besar,
  • Anak –Anak muda usia,
  • Wanita,
  • Orang yang tidak beragama, dan
  • Orang yang terlalu mengejar materi.


  1. Penderitaan dan Perjuangan
Manusia hidup di dunia ini bukan hanya untuk merasakan kebahagiaan saja tetapi juga merasakan penderitaan. Manusia harus optimis dalam menjalani hidup.
  1. Penderitaan, Media Massa, dan Seniman
Media massa adalah alat komunikasi yang paling tepat bagi para seniman untuk mempublikasikan hasil karya mereka, baik yang membahas mengenai penderitaan atau kebahagiaan.
  1. Penderitaan dan Sebab – Sebabnya
- Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan,penderitaan manusia dibagi menjadi 2 yaitu:
  • Perbuatan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia :
- Perbuatan semena – mena terhadap pembantu rumah tangga,
- Perbuatan buruk orang tua terhadap anaknya,
- Perbuatan buruk para pejabat orde lama.
  • Perbuatan yang timbul karena penyakit, siksaan atau azab Tuhan :
- Seorang anak perempuan cacat mental sejak dilahirkan,

  1. Pengaruh Penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan, antara lain :
  • Sikap Negatif seperti sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri.

DAFTAF REFRENSI :
 

 www.nillanuru.co.cc/.../bab-iv-manusia-dan-penderitaan.html

MANUSIA DAN KEINDAHAN


Manusia dan Keindahan


Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, (meskipun tidak semua hasil seni indahl, pemandangari alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, ta13nan, perabot rumah tangga dan sebagainya), suara, warna dan sebagainya. Keindahan adalah identik dengan kebenaran.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya “G,a-ris Besar Estetik” (Filsafat Keindahan) dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Perancis “beau”, Italia dan Spanyol “bello”, kata-kata itu ber­asal dari- bahasa Latin “bellum”. Akar katanya adalah ”bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi’ ”bonellum” dan terakhir dipendekkan sehingga ditulis “bellum”.
Selain itu menurut luasnya dibedakan pengertian:
1. Keindahan dalam arti luas.
Selanjutnya The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
. Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya meliputi :
· keindahan seni
· keindahan alam
· keindahan moral
· keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetik murni.
Keindahan dalam arti estetik murni menyangkut pengalaman estetik seorang dalam hubungannya dellgan se:gala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan.
Keindahan dalam arti yang terbatas, me~punyai arti yang lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut bendabenda yang dapat -diserap dengan penglihatan, yakni berupa keindahan bentuk dan warna. keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebalikan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu dengan si pengarnat.
Nilai estetik
Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang Gie menjelaskan bahwa, pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti halnya nilai moral, nilai ekonomi, nilai pendidikan, dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Dalam ”Dictionary of Sociology and Related Science” diberikan rumusan tentang nilai sebagai berikut :
‘”The believed Capacity of any object to saticgy a human desire. The Quality of any object which causes it be of interest to an individual or a group” (Kemampuan yang dianggap ada pada suatu benda yang dapat memuaskan keinginan manusia. Sifat dari suatu benda yang menarik minat seseorang atau suatu kelompok).
Hal itu berarti, bahwa nilai adalah semata-mata adalah realita psikologi yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada hendaknya itu sendiri. Nilai itu (oleh orang) dianggap terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
Nilai itu ada yang membedakan antara nilai sub yektif dan obyektif,Tetapi penggolongan yang penting ialah:
Nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (“instrumental! Contributory value”), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu contohnya uisi, bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik
Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah sifat baik dari benda yang bersangkutan, atau sebagai suatu tujuan, ataupun demi kepentingan benda itu sendiri. Contohnya : pesan puisi yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai intrinsik .
Pengelompokan-pengelompokan pengerian keindahan
dilihat dari beberapa persepsi tentang keindahan berikut ini :
1. Keindahan adalah sesuatu yang rnendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat (Tolstoy);
2. Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sarna lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. Atau, beauty is an order of parts in their manual relations and in their relation to the whole.
3. Yang indah hanyalah yang baik. Jika belum baik ciptaan itu belurn indah. Keindahan harus dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan-ciptaan yang amoral tidak bisa dikatakan indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
4. Keindahan dapat terlepas sarna sekali dari kebaikan.
5. Yang indah adalah yang rnemiliki proporsi yang harmonis. Karena proporsi yang harrnonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Jadi, yang indah adalah nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6. Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang, dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengalaman yang menyenangkan.
Dengan melihat demikian beragamanya pengertian keindahan, dan kita harus percaya bahwa yang di atas itu hanyalah sebagian kecil, boleh jadi akan rnengeeewakan kita yang menuntut adanya satu pengertian yang tunggal tapi yang memuaskan. Namun demikian, dari berbagai pengertian yang ada, sebenarnya, kita bisa menempatkannya dalam kelompok-kelompok pengertian tersendiri, Pengelompokan-pengelompokan yang bisa kita buat adalah sebagai berikut :
1. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar pada titik pijak atau landasannya.
Dalam hal ini ada dua pengertian keindahan, yaitu yang bertumpu pada obyek dan subyek, Yang pertama, yaitu keindahan yang obyektif, adalah keindahan yang memang ada pada obyeknya sementara kita sebagaimana mestinya. Sedang yang kedua; yang disebut keindahan subyektif; adalah keindahan yang biasanya ditinjau dari segi subyek yang melihat dan menghayatinya. Di sini keindahan diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang pada diri si penikmat dan penghayat (subyek) tanpa dicampuri keinginan-keinginan yang bersifat praktis, atau kebutuhan·kebutuhan pribadi si penghayat.
2. Pengelompokan pengertian keindahan dengan berdasar pada cakupannya.
Bertitik tolak dari landasan ini kita bisa membedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan keindalan sebagai sebuah bcnda tertentu yang memang indah. Perbedaan semacam ini lebih tampak, misalnya dalam penggunaan bahasa Inggris yang mengenalnya istilah beauty untuk keindahan yang pertama, dan istilah The Beautiful untuk pengertian yang kedua, yaitu benda atau hal·hal tertentu yang memang indah.
3. Pengelompokan pengertian keindahan berdasar luas-sempitnya.
Dalam pengelompokan ini kita bisa membedakan antara pengertian keindahan dalam arti luas, dalam arti estetik murni, dan dalam arti yang terbatas. Keindahan dalam arti luas, menurut The Liang Gie, mengandung gagasan tentang kebaikan. Untuk ini bisa dilihat misalnya dari pemikiran Plato, yang menyebut adanya watak yang indah dan hukum yang indah: Aristoteles yang melihat keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan
Dari apa yang dikemukakan di atas, ada hal bisa kita petik, yaitu: Pertama, keindahan menyangkut persoalan filsafati, sehingga jawaban terhadap apa itu keindahan sudah barang tentu bisa bermacam-macam. Kedua, keindahan sebagai pengertian mempunyai makna yang relatif, yaitu sangat tergantung kepada subyeknya.
Pengertian keindahan tidak hanya terbatas pada kenikmatan penglihatan semata-mata, tetapi sekaligus kenikmatan spiritual. Itulah sebabnya Al-Ghazali memasukkan nilai-nilai spiritual, moral dan agama sebagai unsur-unsur keindahan, di samping sudah . barang. tentu unsur-unsur yang lain.
Alasan Manusia Mencipta Keindahan
Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam itu ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah itu artinya wajar, tidak herlebihan tidak pula kurang. Kalau pelukis wanita lebih cantik dari keadaan yang sebenarnya, justru tidak indah. Karena akan ada ucapan “lebih cantik dari warna aslinya”. Bila ada pemain drama yang berlebihlebihan, misalnya marah dengan meluap-Iuap padahal kesalahan kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tak berharga kemudian menangis meraung-raung, itu berarti tidak alamiah.
Maka keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan Tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia. Karena itu kapan, di mana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Hubungan manusia dan keindahan
manusia memiliki lima komponen yang secara otomatis dimiliki ketika manusia tesebut dilahirkan. Ke-lima komponen tersebut adalah nafsu, akal, hati, ruh, dan sirri (rahasia ilahi). Dengan modal yang telah diberikan kepada manusia itulah (nafsu, akal dan hati) akhirnya manusia tidak dapat dipisahkan dengan sesuatu yang disebut dengan keindahan. Dengan akal, manusia memiliki keinginan-keinginan yang menyenangkan (walaupun hanya untuk dirinya sendiri) dalam ruang renungnya, dengn akal pikiran manusia melakukan kontemplasi komprehensif guna mencari niolai-nilai, makna, manfaat, dan tujuan
dari suatu penciptaan yang endingnya pada kepuasan, dimana kepuasan ini juga merupakan salah satu indikator dari keindahan.
Akal dan budi merupakan kekayaan manusia tidak dirniliki oleh makhluk lain. Oleh akal dan budi manusia memiliki kehendak atau keinginan pada manusia ini tentu saja berbeda dengan “kehendak atau keinginan” pada hewan karena keduanya timbul dari sumber yang berbeda. Kehendak atau keinginan pada manusia bersumber dari akal dan budi, sedangkan kehendak atau keinginan pada hewan bersumber dari naluri.
Sesuai dengan sifat kehidupan yang menjasmani dan merohani, maka kehendak atau keinginan manusia itu pun bersifat demikian. Jumlahnya tak terbatas. Tetapi jika dilihat dari tujuannya, satu hal sudah pasti yakni untukmenciptakan kehidupan yang menyenangkan, yang memuaskan hatinya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa “yang mampu menyenangkan atau memuaskan hati setiap manusia itu tidak lain hanyalah sesuatu yang “baik”, yang “indah”. Maka “keindahan pada hakikatnya merupakan dambaan setiap manusia; karena dengan keindahan tu itu manusia merasa nyaman hidupnya. Melalui suasana . keindahan itu perasaan “(ke) manusia (annya)” tidak terganggu.


DAFTAF REFRENSI :
anthoine.multiply.com/.../Manusia_dan_Keindahan 

KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


KONSEP ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN


A. Pendekatan Kesusastraan
Ilmu Budaya Dasar dinamakan Humanities,berasal dari basaha inggrisa The Humanities,dan bahasa latin Humanus yang berarti manusia,berbudaya,dan halus.
Yang artinya orang akan menjadi lebih manusiawi,berbudaya dan halus.
Peranan sastra sdalah semua bentuk ekspresi dengan bahasa sebagai basisnya, prosa, puisi, lakon sekenario, skipsi, berita, surat adalah sudah termasuk sastra.
Semua sektor kehidupan, seluruh aktivitas manusia tak bisa membebaskan diri dari bahasa.

B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Istilah PROSA biasa disebut narrative fiction, prose fiction, atau hanya fiction saja. Atau sering diterjemahkan rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kiasan yang mempunyai peran, lakun, alur, peristiwa yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
1. Prosa lama meliputi,
  • dongeng-dongeng
  • hikayat
  • sejarah
  • epos
  • cerita pelipur lara
2. Prosa baru meliputi,
  • cerita pendek
  • roman/novel
  • biografi
  • kisah
  • otobiografi


C. Nilai – Nilai Dalam Prosa

Prosa memounyai nilai – nilai melauli pembaca lewat sastra.
Adapun nilai – nilai yang diperoleh antara lain :
1. Prosa Fiksi Memberikan Kesenangan
Keistimewaannya, pembaca mendapat pengalaman sebagaimana seolah – olah seperti mengalaminya peristiwa sendiri, dapat mengembangkan imajinasinya supaya dapat mengenal daerah atau tempat yang asing selama hidupnya, dapat mengenal tokoh – tokoh yang aneh atau yang asing tingkah lakunya atau rumit perjalanan hidupnya hingga bisa menjadi sukses.
2. Prosa Fiksi Memberikan Informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa Fiksi Memberikan Warisan Kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imajinasi, dan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4. Prosa Fiksi Memberikan Keseimbangan Wawasan
Prosa fiksi dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu, lebih banyak kesempatan untuk memilih respon – respon emosional atau rangsangan atau aksi yang sangat berbeda dari kehidupan sendiri, dapat memperluas dan mendalami prepesi wawasannya tentang tokoh, hidup manusia.

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Puisi dipakai sebagai media sekaligus menjadi sumber belajar tantang arti kehidupan manusia yamg sesuai dengan tema – tema atau pokok bahasan yang terdapat dalam buku Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk ilmu sastra yang didalamnya mengan dung nilai moral, kehidupan, cinta, kesedihan dan banyak lagi. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
  • Figura bahasa (figurative language)
  • Kata-kata yang ambiquitas
  • Kata-kata berjiwa
  • Kata-kata yang konotatif
  • Pengulangan

Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna,puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan menusia dan kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Dan puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
  • Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
  • Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
  • Puisi dan keinsyafan sosial

Contoh Prosa dan puisi :
Prosa “Menembus Waktu”,yang menggambarkan :
  • Manusia dan harapan
  • Manusia dan cinta kasih
  • Manusia dan keadilan
  • Manusia dan penderitaan
  • Manusia dan tanggung jawab
  • Manusia dan pandangan hidup
  • Manusia dan kegelisahan
Dalam “Balada Penantian”, penyair Rendra mengekspresikan penghayatan dan pengalaman batinnya terhadap kemalangan dan penderitaan seorang gadis yang selalu menantikan kedatangan kekasihnya yang tak pernah kunjung datang, meskipun ia begitu kasmaran.
Asrul Sani dengan sajaknya “Surat Dari Ibu”, mengungkapkan betapa tulus cinta dan kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya. Bukan dengan memanjakannya melainkan dengan nasihat dan petuah-petuah agar anaknya pergi menuntut ilmu ke negeri seberang, dan mencari pengalaman hidup sebanyak-banyaknya.



DAFTAR REFRENSI :

viniagustia.blogspot.com/.../konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam.html
mediaindonesia.co.cc/.../konsepsi+ilmu+budaya+dasar+dalam+kesusastraan

Rabu, 06 Oktober 2010

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN


1. HAKEKAT MANUSIA
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai selama hidupnya.
Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas.
Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.

2. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Kepribadian diartikan sebagai suatu sikap yang mencerminkan sifat atau karakter seseorang dengan lingkungannya. Kepribadian bangsa timur dapat diartikan sebagai suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian.
Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah.

3. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Pengertian Kebudayaan - Budaya atau Kebudayaan adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama, politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuiakan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

4. UNSUR - UNSUR KEBUDAYAAN
Ada beberapa pendapat ahli kebudayaan yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
o alat-alat teknologi.
o sistem ekonomi.
o keluarga.
o kekuasaan politik.
2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
o sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya.
o organisasi ekonomi.
o alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan ( keluarga adalah lembaga pendidikan utama ).
o organisasi kekuatan ( politik ).

5. UJUD KEBUDAYAAN
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
• Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak ( tidak dapat diraba atau disentuh ). Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
• Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
• Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa aktivitas, perbuatan manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

6. ORIENTASI NILAI KEBUDAYAAN
Penelitian orientasi nilai budaya manusia dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial serta penelitian tentang sampai dimanakah nilai budaya itu bisa menghambat atau mendorong pembangunan nasional, dapat dilakukan dengan menggunakan konsep dasar tertentu. Konsep dasar yang dipakai adalah konsep sistem nilai budaya (cultural values), seperti yang diajukan oleh ahli sosiologi dan antropologi yang terkenal, Talcott Parsons, G. Kluckhohn, dan R. Merton. Dalam hubungan itu, sistem nilai budaya merupakan suatu rangkaian dari konsep luas dan abstrak yang hidup dalam alam pikiran dari sebagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang harus dianggap penting dan berharga dalam hidup. Dengan demikian, sistem nilai budaya itu juga berfungsi sebagai suatu pedoman orientasi bagi segala tindakan manusia dalam hidup (Koentjaraningrat, 1977: 246).
Untuk menentukan unsur yang biasanya menjadi suatu sistem nilai budaya dalam suatu masyarakat, dalam penelitian ini, dapat dipakai teori C. Kluckhohn dan F. Kluckhohn (sepasang suami-istri), yang diuraikan secara panjang lebar dalam buku karya F. Kluckhohn dan F. L. Strodtbeck berjudul Variations in Value Orientation (1961). Dalam teorinya itu Kluckhohn berpangkal kepada lima masalah dasar yang universal dan yang berbeda dalam semua kebudayaan dimana pun di dunia ini. Kelima masalah dasar itu adalah (Koentjaraningrat, 1977: 247): masalah hakikat hidup manusia; masalah hakikat karya manusia; masalah hakikat kedudukan manusia dalam ruang waktu; masalah hakikat hubungan manusia dengan alam sekitarnya; dan masalah hakikat hubungan manusia dengan sesamanya.

7. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.
Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir masyarakat faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru, terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang lambat; sifat masyarakat yang sangat tradisional ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat; prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru; rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan; hambatan ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan.

8. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan.
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui 3 tahap yaitu:
a. Eksternalisasi : Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatanmanusia.
b. Obyektivasi : Proses dimana masyarakat menjadi realisasi obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
c. Internalisasi : Proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

9. KESIMPULAN

Jadi kesimpulan yang saya buat adalah bahwa manusia dengan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, karena dari dulu sampai sekarang kebudayaan sudah menjadi tulang punggung masyarakat. Bila manusia tidak dapat bersatu dengan kebudayaan, maka manusia itu sendi tidak dapat berbuat apa – apa.



REFERENSI
pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_12.html
id.answers.yahoo.com/question/index?qid
boykb.blogspot.com/2010/07/pengertian-kebudayaan.html
id.wikipedia.org/wiki/Budaya
istizona.blogspot.com/.../isbd-kaitan-manusia-dengan-kebudayaan.html
id.wikipedia.org/wiki/Perubahan_sosial_budaya
ppm-uinsgd.com/pandangan-hidup-orang-sunda-2